Perkenalkan kami dari Kelompok 1 Fortasi MAM Watulimo. Kelompok ini kami namai dengan sebutan kelompok "Tanggang", memang tidak ada maksud khusus penamaan ini, namun nama itu kami pilih karena kesan lucu dan seru yang bagi kami sama dengan suasana Fortasi. Anggota kami terdiri dari Very, Novi, Elsi, Dimas dan Nizar.
Sama dengan kelompok lainnya, pada Kamis, 20 Juli 2017 kami mendapat tugas dari editor "aliyahmu.com" untuk mencari berita dengan wawancara kepada salahsatu alumnus MAM Watulimo yang menjadi pendidik di MIM Plus Gemaharjo.
Kami mewancarai Soni Yulianto, ia adalah guru di MIM Plus Gemaharjo. Menurutnya Fortasi ini baru dikenalkan oleh sekolah Muhammadiyah sekitar tahun 2007, namun saat itu MAM Watulimo belum ikut Fortasi dan masih menjalankan pola lama seperti MOS. Kemudian ada kebijakan baru, akhirnya MOS dirubah menjadi fortasi diseluruh sekolah Muhammadiyah.
"Fortasi dijalankan sekitar taun 2010, yang mana sekolah Muhammadiyah itu harus mengubah oreantasi siswa menjadi Fortasi, itu didapatkan dari kebijakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah" ujar Pak Soni.
Menurut pria yang juga sebagai ahli rias tersebut, Fortasi itu prinsipnya tidak jauh berbeda dari MOS. Fortasi adalah forum ta'aruf dan oreantasi, disitu dikenalkan tentang sekolah, kemudian ukhuwah Islamiah antar teman. Kemudian materinya ditekankan kepada materi keagamaan dan materi yang mengandung unsur edukasi. Sebab dijalankannya Fortasi ini harus sesuai dengan indikator serta silabus yang telah ditentukan oleh Pimpinan Wilayah.
Wawancarapun kami akhiri dengan bincang-bincang ringan seputar sekolah. Menurutnya ia juga merupakan lulusan MAM Watulimo yang kemudian mengabdikan dirinya untuk Muhammadiyah. Selain itu ketika Aliyah membutuhkannya selama ini rasa memilinya juga begitu tinggi, sehingga ia merasa terus terpanggil untuk membantu Aliyah ketika dibutuhkan.
(ALIYAHMU MEDIA-KELOMPOK 1 TANGGANG)*
*Kelompok Fortasi Kelas X MAM Watulimo
*Kelompok Fortasi Kelas X MAM Watulimo